This blog has been moved to..

For more updated posts, kindly visit the new blog I called “tabibitodesu“.

Sorry for the inconvenience, and thanks for your visit 🙂

Categories: Uncategorized | Leave a comment

Pindahan, moving out, 引っ越し ..

I just stupidly created a new account for blog address that I wanted, instead of just changing the current one, and when I found out I could just change the blog address, it’s already taken -as I created that new one- and WordPress says it will never be available anymore even if I deleted it -_-“

So, I decided to move the content of this blog to that new blog I called “tabibitodesu“.

I just got fond of how the blog name sounds, hahaha… I hope I can update the new blog more intensively with the motivation from the name 😀

Hope you’ll still enjoy my posts after this 🙂

Categories: Uncategorized | Leave a comment

Terkapar lantaran jet lag -_-“

Seperti yang saya ceritakan di sini sebelumnya, pemberhentian pertama saya dan Deva hari itu adalah stasiun Baker Street yang sungguh sangat terkenal di kalangan para penggemar Sherlock Holmes! Saya sih gak bisa dibilang maniak Sherlock Holmes juga, tapi waktu jaman SMP sempet hobi banget baca novel-novelnya dan pastinya suka banget nonton serial TV Sherlock Holmes yang entah kenapa tiap taun cuman ada beberapa episod itu sajaaaa *malah jadi curhat*

DSC_0089

Sempet ngeliat beberapa orang Jepang juga di antara mereka yang ngantri masuk museum, gaya bener deh sekarang jadi ngerti turis-turis Jepang itu ngomong apa, hihi..

Keluar dari stasiun, saya dan Deva langsung nyari museum Sherlock Holmes yang ada di sekitar situ. Tapi karena di depan museumnya udah ada antrian lumayan panjang, dan kita baru jalan keluar pas udah rada siang, jadilah saya memutuskan numpang lewat saja dan langsung bergerak balik ke stasiun kemudian lanjut naik kereta ke arah King’s Cross Station demi nyari spot poto Platform 9 ¾ nya Harry Potter, hehe..

ikutan nampang deh saiya :p

ikutan nampang deh saiya :p

The station

The King’s Cross station

Abis poto-poto (saya doang sih yang foto) kita sempet melipir juga ke toko yang ngejual barang-barang souvenirnya Harry Potter di deket situ, tapi ended up gak beli apa-apa sama sekali karena emang uang di dompet terbatas sodara-sodara 😀

Continue reading

Categories: Uncategorized | Tags: | 4 Comments

Pencapaian Paruh Pertama 2013

Berhubung sekarang sudah hampir akhir bulan Juni, ada baiknya saya mengevaluasi pencapaian target traveling di paruh pertama taun 2013 ini. Biar lebih termotivasi juga buat setengah tahun berikutnya kan *alesan*

Prestasi saiya  dalam enam bulan terakhir adalah sebagai berikut *mengacu pada resolusi taun 2013 yang saya tulis di sini*

  • Februari ini berencana ke Nagano sebelum Alex, Fitri, Hamzah balik ke Indonesia for good. Sebenernya dulu-dulu saya emang gak terlalu berminat nyobain ski ato snowboard, tapi akhir-akhir ini asa pengen nyobain juga euy. Tapi sayang sekali sepertinya misua super paranoid dan bilang ski ato snowboard tte berbahaya beresiko dan pastinya super dingin, jadi tampaknya ntar ke Nagano nya maen sori aja deh..

Checked! Dan persis seperti yang saya tulis di sini, saya cuman main sori doang selama di Kashimayari! Walopun gak pake nyobain ski, saya sudah sangat senang bisa main ke sana. Ketemu temen-temen, makan enak (dimasakin ibu-ibu canggih itu), main sama baby-tachi mereka, dan pastinya ngobrol panjang sampe tengah malam. Walopun beberapa malem di sana saya malah heboh ngejar deadline report beberapa mata kuliah yang saya ambil semester itu -_-“

foto main sori

Meluncur bersama Afif 😀

  • Maret udah bertekad mau jalan ke Shikoku lagi! Maret taun kemaren masih belum puas muter-muternya. Smoga mbak Nur masih bersedia memberikan tumpangan dan ikutan jalan-jalan ngiderin pulau Shikoku sepuasnyaaaa Eh iya, klo bisa sebelum ke Shikoku pengen mampir ke Tottori juga. Gak tau sih bulan segitu recommended ato gak kesana, tapi kan klo bisa sambil lewat lumayan..

Ternyata belum rezeki saya buat main ke Shikoku lagi bulan Maret kemaren. Alhamdulillah dapet gantinya jalan-jalan research visit ke Appleton Lab plus Birmingham Univ dan melipir ke Istanbul otw pulang.

  • Musim semi palingan hunting sakura di sekitaran Tokyo saja, kalo bisa pengen ke Shibazakura ini. 

Checked! Penuh perjuangan berangkat subuh-subuh tapi tetep kejebak macet dan nyetir total ampir sekitar 10 jam PP dan sukses sakit pinggang leher pegel-pegel tapi Alhamdulillah akhirnya kesampaian juga mengunjungi Fuji Shibazukra pas lagi puncak bloomingnya.

Moss Phlox near Mt. Fuji

Moss Phlox near Mt. Fuji

Categories: Uncategorized | Tags: | 6 Comments

Terdampar di Londong (hari pertama)

IMG_0742

The ticket yang membawa saya sampai ke Londong ^_^

Hari pertama tiba di London saya benar-benar terdampar -dalam artian sebenarnya- di bandara internasional Heathrow! Pesawat yang saya tumpangi mendarat di London sekitar jam 10 malam waktu setempat dan saya sama sekali tidak memesan hotel untuk malam itu! Maklumlah dana terbatas. Memang sebelum berangkat saya sudah sempat tanya-tanya ke temen yang pernah ke Londong sana apakah ada mushala ato tidak di dalam bandara sebelum keluar imigrasi, dan rencananya saya mau nungguin di sana sampe pagi tanpa harus repot-repot menyeret koper yang di-check-in-kan ke bagasi (seperti yang biasanya saya lakukan kalau harus “bermalam” di bandara Changi Singapur). Tapi eh tapi, entah mungkin terminal pesawat saya beda dengan teman saya itu, ternyata di dalam bandara gak ada mushala dong sodara-sodara! Jadilah saya harus ambil koper dari baggage claim dan kemudian keluar melewati counter pemeriksaan imigrasi.

Repot kan pastinya klo mau kemana-mana sambil nyeret koper, lengkap dengan ransel berisi laptop di punggung, plus sebuah tas selempang kamera pulak! Dan walaupun saya sudah mengikhlaskan lensa sapujagat 18-200 mm untuk ditinggal saja di rumah, tetep aja si kamera berasa berat pisaaan. Tambahan lagi saya seorang diri saja selama perjalanan, lengkaplah sudah.. 😀

Saya memang baru pesan hotel di sekitaran Paddington-station untuk malam berikutnya, jadi yaa harus iklas terlantar di bandara lah malam itu. Maklumlah kalau mahasiswa dapat kesempatan research visit keluar negeri pastinya sebisa mungkin menekan pengeluaran pribadi, karena ongkos penginapan, makan, transport dan lain-lain beberapa hari sebelum hari research visit harus saya tanggung sendiri (yaiyalah yaaa mesti tanggung sendiri, wong tujuan utamanya research visit :p).

Persiapan keberangkatan saya kali ini pun amat sangat tidak matang. Karena kepastian visa baru saya dapat tepat DUA HARI sebelum saya harus terbang menuju London! Jadi yaaa saya gak sempet nanya-nanya kemungkinan ada kenalan atau tidak yang bisa dikunjungi dan ngebantu “ngebimbing” selama di sana. Untungnya ada salah satu teman saya di Tokyo yang punya temen yaaang sedang kuliah di University of Westminster. Tapi ya namanya juga saya taunya baru setelah mendarat di Heathrow kan, jadi udah gak sempet lagi ngejar kereta terakhir ke tempat si temen malem itu.. -_-

Continue reading

Categories: Uncategorized | 5 Comments

Okinawa oh Okinawa..

So yesterday I checked my ANA mileage account and found out that my miles were already enough to get 4 segments flight to Okinawa including one local island there; either Miyako or Ishigaki!

I’ve been planning to visit Okinawa since quite loooong time ago.

When the first time I watched Dr. Koto dorama, I imagined myself cycling around Yonagunijima *like the scene Dr. Koto had at the ending song of the series*, taking pictures of Dr. Koto’s clinic, hiking to Cape Irizaki where the marker for Japan’s westernmost point stands (you might wanna have a look at that “Japan on Foot” book by these two women), and perhaps having some new experience in snorkeling or diving?

So, I had a look at google map today and found out that Yonagunijima is quite close to Ishigaki, to where I can use my ANA miles. Well, Yonagunijima is closer to Taiwan actually, but I’m not sure I can make the visit both to Okinawa and Taiwan in one trip 😀

And since one of the new students in my lab is from Okinawa, I asked him about this Yonagunijima today. Guess what, he said his father’s hometown is Yonagunijima! Well the whole family moved to Naha already, but he went there about three times when he was a child.

Too bad there is no ANA flight to Yonagunijima so I cannot use my miles. He gave me the link of the island’s tourism website and turns out some local airlines are serving the flight from Ishigaki to Yonagunijima. Too bad the prices are too expensive for both airlines. Return ticket is about 30,000 JPY from Ishigaki -_-“ wong ke Ishigaki nya aja saiya nyari gratisan dari miles 😀

So I decided to check another option, which is the ferry from Ishigaki to Yonagunijima. As predicted, it is cheaper, costs you 6,580 JPY for return ticket, but it takes 4 and half hours for one-way trip, aaaaand there are only 2 ferries every week 😀

Ferry is leaving Ishigaki every Tuesday and Friday, and departing every Wednesday and Saturday from Yonagunijima! Ngehehe, minimal mesti empat hari berarti yak di Yonagunijimanya 😀

Managed to find affordable guest house there from booking.com. But really, this means that I will have to take at least two weeks holiday to go around Naha, Ishigaki, and this Yonagunijima, which is not quite possible in current condition I guess. This is really difficult…

Will have to consider to find some partners-in-crime as well. Pretty sure my husband doesn’t have any interest to join 😀

Ichiou ditulisin dulu sajalah di to-visit-places, smoga dalam waktu dekat bisa kesampaian, amiiin….

Categories: Japan, to-visit-places | Tags: , | 2 Comments

Resolusi 2013 :D

Since, I’ll just keep my 2013 resolution to myself only, as compensation, I’ll put down 2013’s “traveling resolution” in this blog *kali ada yang mau ikutan jalan-jalan bareng kan :p

  • Februari ini berencana ke Nagano sebelum Alex, Fitri, Hamzah balik ke Indonesia for good. Sebenernya dulu-dulu saya emang gak terlalu berminat nyobain ski ato snowboard, tapi akhir-akhir ini asa pengen nyobain juga euy. Tapi sayang sekali sepertinya misua super paranoid dan bilang ski ato snowboard tte berbahaya beresiko dan pastinya super dingin, jadi tampaknya ntar ke Nagano nya maen sori aja deh 😀

  • Maret udah bertekad mau jalan ke Shikoku lagi! Maret taun kemaren masih belum puas muter-muternya. Smoga mbak Nur masih bersedia memberikan tumpangan dan ikutan jalan-jalan ngiderin pulau Shikoku sepuasnyaaaa 😀 Eh iya, klo bisa sebelum ke Shikoku pengen mampir ke Tottori juga. Gak tau sih bulan segitu recommended ato gak kesana, tapi kan klo bisa sambil lewat lumayan 😀

  • Musim semi palingan hunting sakura di sekitaran Tokyo saja, kalo bisa pengen ke Shibazakura ini

  • Golden week sebenernya masih belum diputusin mau kemana, dan kapan gitu batal ke Tateyama Kurobe Alpine Route gara-gara ongkosnya yang super duper mahal ☹ Tapi ntar browsing-browsing lagi deh, kali bisa nemu paket yang lebih murah 😀 *mesti siap-siap back-up plan kalo yang ini batal*

  • Musim panas berencana ke Oze lagi demi memenuhi hasrat muterin rute hiking yang pas musim gugur kemaren belum kesampaian. Smoga masih boleh menyusup ke dorm nya mbak Nunung deh :p  

  • Musim gugur masih belum bener-bener diputusin mau kemana, tapi prioritas utama kayaknya Arashiyama deh. Udah berkali-kali pengen maen kesana tapi selaluuu aja gak sempet gara-gara waktunya kurang lama klo ke Kansai area sana, padahal kan katanya enaknya seharian full klo ke Arashiyama. Walopun udah gak ada mak Ang ato Nelly lagi yang bisa ditumpangin, smoga tetep bisa jalan-jalan ke Kyoto, Osaka dan sekitarnya deh. Option lain mungkin ke Nikko kali ya, taun 2012 kemaren belum kesampaian maen kesana pas peak nya momiji.

  • Sebenernya masih pengen banget ke Okinawa sekitaran September seperti yang disaranin Danang, tapi kayaknya sementara ini saya mau ngumpulin miles ANA dulu aja biar bisa dapet tiket gratisan kesana. Dan mengingat tampaknya miles yang dibutuhkan lumayan gede, gak terlalu yakin target yang satu ini bisa kesampaian taun 2013 ato gak, ichiou masuk list dulu aja deh ya 😀

Dan berhubung saiya tidak terlalu suka musim dingin, sebisa mungkin ngadem di rumah dan ato di lab saja kali ya akhir tahun 😀
Yoossshh, smoga target jalan-jalannya kesampaian semua taun ini, amiiiin….

Categories: Uncategorized | 20 Comments

Penginapan Murah = Backpacker Hostel ?

Jalan-jalan di Jepang itu boleh dibilang amat sangat praktis dan hampir selalu bisa diandalkan transportasinya. Mau densha aka kereta api, bus, Shinkansen, hampir semuanya ngasih info lengkap tentang rute, harga, promo, dll di websitenya masing-masing. Dengan segala kemudahan itu tadi, jadilah merencanakan jalan-jalan di jepang sini bisa dibilang cukup mudah dan bisa dipersiapkan dengan matang. Perihal tiket murah transportasi ini mungkin sebaiknya saya tuliskan terpisah kali ya, terutama si 18 kippu dan teman-temannya 😀

Naaaah, yang paling jadi masalah buat dompet mahasiswa seperti saya yang demen jalan-jalan ini adalah perkara inap-menginap kalo tempat yang dituju cukup jauh dari Tokyo dan tidak bisa ditempuh dengan perjalanan satu hari pulang-pergi. Sementara ya, hotel di Jepang itu mahalnya gak ketulungan! Sekali lagi, mahal ini relatif karna saya hanyalah seorang mahasiswa bermodalkan beasiswa 😀
Maka dengan segala keterbatasan dana, hampir setiap jalan-jalan jauh dari Tokyo saya selalu “numpang” nginep di apato (apartment aka kos-kosan –red) temen ato kenalan di jepun sini. Maka beruntunglah saya punya banyak teman yang tersebar luas di seluruh wilayah Jepang *lebay! dan jadi bisa sering dapet tempat nginep gratisan. Well, mungkin sebagian orang bakal bilang “Ih kan gak enak kalo numpang nginep di tempat orang, ngerepotin kali!”, tapi saya pribadi sih gak sembarangan main numpang aja ya klo lagi jalan-jalan, saya hampir selalu berusaha menimbang dengan seksama sebelum memutuskan bakal numpang ato cari penginapan sendiri. Klo sama temen SMA dari jaman dahulu kala mah saiya gak pake segan-segan lagi dan hampir 100% bakal langsung numpang! Sekalian nostalgia ini, dan biasanya bakal terlibat obrolan panjang sampe tengah malem klo ketemu temen-temen disini 😀 Naah, klo numpang nginep di tempat temen gini, dengan senang hati saya jadi bisa nransfer duit yang di-budget-in buat bayar penginapan, jadi traktiran makan temen-temen yang saya kunjungi misalnya. Eh tapi klo ngunjungi Pici, mak Ang, ato Nelly kayaknya saya malah selalu dijamu makanan-makanan enak ya :p Oh well, yang penting bisa sekalian ngumpul-ngumpul lagi aja gitu, kan gak bisa selalu ketemu mereka walopun sama-sama di jepun. Kalaupun sampe kejadian numpang di tempat orang yang baru pertama kali kenal karna dikenalin orang lain, saya juga biasanya nanya bener-bener dulu kemungkinan boleh ngegangguin si temen yang dikenalin itu. InsyaAllah pendapat temen kita itu bisa dipercayalah kan ☺ Baru dua kali sih kayaknya saya nebeng ke orang yang baru dikenal ini, tapi sejauh ini asik-asik aja sih ya, malahan jadi bisa nambah kenalan. *smoga orang-orang yang saya tumpangi pun ngerasa asik-asik aja, hihi.. *eh tapi pas numpang di Fukui dipikir-pikir saya udah pernah ketemu sama si Nilna tapi gak inget namanya pas dikenalin temen buat numpang, hihi..

Klo gak berhasil dapet tempat numpang gratis dan atau rombongan yang berangkat kelewat rame, biasanya saya kemudian bakal nyari backpacker hostel. Backapcker hostel favorit di Jepang saat ini adalah K’s House Backpackers Hostel. Baru dua kali sih nyobain K’s House Backpackers Hostel ini, tapi dari dua kali itu tempatnya terbukti bersih dan nyaman. Bahkan yang di deket Mt. Fuji nyediain jasa jemputan ke stasiun Kawaguchiko buat mereka yang baru mau check-in. Pengen nyobain yang di Kyoto euy sekali-sekali, tapi kan masih ada mak Ang yang bisa ditumpangin klo main ke Osaka dan sekitarnya :p
Harga kamar di backpacker hostel pun macem-macem sodara-sodara, tinggal disesuaikan dengan kemampuan dompet dan batas toleransi kita klo mesti share kamar dengan orang tak dikenal yang bisa aja macem-macem kondisinya. Bisa aja ada temen sekamar yang balik ke hostel dalam keadaan mabuk dan bau alkohol, yang berisik dan nyalain lampu begitu pulang tengah malam trus mandi dan beres-beres barang, atau yang tidurnya sambil ngorok gara-gara kecapean jalan-jalan seharian dan sukses mengakibatkan orang sekamar susah tidur :p Taaaapi, gak sedikit juga hostel di jepun sini yang nawarin kamar single dengan harga cukup terjangkau. Jadi sekali lagi, silahkan ukur kemampuan diri anda masing-masing terkait perihal share kamar ini ☺

DSC_0363

K’s House di Mt. Fuji waktu jalan-jalan ke Hakone Kawaguchiko

Continue reading

Categories: Japan | Tags: , , , | 4 Comments

Unfinished Trip to Oze (2/2)

Naaah, seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya disini, karna jalan pas pergi tadi kita turun tadi ketinggian 1600 m ke 1400 m dpl, artinyaaa pas balik kita mesti mendaki gunung yaaaang dengan sukses bikin saya yang super duper pemalas olahraga ini ngos-ngosan dan deg-degan sepanjang jalan 😀 Pemandangan masih bagus tapi udah gak bisa moto-moto lagi karna kita gak boleh kemaleman di jalan! Gak tau kan sesanggup apa kita jalan nanjak buat balik ke pemberhentian bus pertama tadi. Pas jalan balik sempet rada serem karna gak nemu rombongan lain selain kita ber7 yang balik kanan jam segitu. Jangan-jangan orang dah pada tau lagi beruang-beruang itu nongol jam brapa, hehe.. Tapi untung akhirnya ketemu sama satu orang mas-mas yang kemudian kita buntutin dan secara tak resmi jadi ketua rombongan kita sampe kayaknya si mas nyadar klo kita ngekorin dia sampe akhirnya si mas -kita asumsikan- sengaja istirahat nungguin kita lewat :p

Jadilah kita nanjak bertujuh saja sambil ngatur kecepatan supaya keburu nyampe Hatomachitoge sebelum gelap. Di tengah jalan akhirnya sempet ketemu juga sama beberapa rombongan lain yang lagi buru-buru balik kanan, termasuk satu keluarga yang lagi hiking bertiga; suami, istri, sama satu anak cowok masih imut-imut banget -mungkin umur 4 taun kali ya. Si anak keren abis boow, bener-bener jalan sendiri euy dia! Chanto pake ransel dan sepatu gunung juga dong ya, gak pake digendong sama sekali juga! Sasuga orang jepun. Dulu pas naik Fuji-san juga nemu banyak pemandangan kayak gitu, sepatu kita kalah canggih kali ya sama sepatu si anak kecik itu 😀 Klo dari arah berlawanan sih masih beberapa kali papasan sama orang-orang yang mau turun, tapi mereka mah kayaknya bakal nginep di pemberhentian pertama itu, gak kayak kita-kita yang kurang persiapan, hihi..

Si anak kecil yang nanjak balik barengan kita sore itu 🙂

Oiya, salah satu catatan penting pas selama hiking waktu itu adalah hampir tiap kali papasan sama orang jepun kita selalu disapa “Konnichiwaaaa” sampe kadang pronounciation Konnichiwa saya pun udah mulai gak jelas gara-gara mesti ngucapin berkali-kali dalam waktu berdekatan 😀 Dulu saya mikirnya orang Jepang jadi ramah kali ya klo di gunung, soalnya klo di Tokyo kan gak mungkin semua orang nyapa seniat itu klo cuman papasan doang. Tapi ternyata si Konnichiwa ini ada maksud dan tujuannya sodara-sodara! Waktu naik Tsukuba-san –pake cable car- pas summer school awal Agusuts kemaren, saya “hiking” bareng temen jepun di lab dan dikasih tau kalo bilang “Konnichiwa” tiap papasan sama orang di jalan selama hiking itu sebenernya buat ngecek orang yang papasan sama kita masih dalam kondisi sadar ato gak alias gak kena altitude sickness. Tapi kayaknya gak cuman buat ngecek itu aja kali ya, tiap bilang Konnichiwa itu kan pastinya sambil senyum dikit kan ya –gak mungkin dong ya bilang Konnichiwa sambil pasang tampang galak :p- otomatis orang yang nyapa kita ato kita sapa juga balas senyum dan jadinya hiking nya jadi berasa lebih fun aja gitu. Serius loh ini! Sempet bahas ini juga sama Afwa pas hiking di Oze kemaren itu 😀

Continue reading

Categories: Japan, trekking | Tags: , , , | 8 Comments

Unfinished Trip to Oze (1/2)

Bener-bener gak nyangka pernyataan saya hampir setaun yang lalu malah jadi kenyataan musim gugur taun 2012 ini. Tadinya saya sempet bilang gak boleh maruk ngunjungin Daisetsuzan plus Oze di musim gugur taun yang sama pas bikin postingan ini, etapi ternyata malah kejadian dooong jalan-jalannya dilaksanakan di musim gugur yang sama dengan jeda waktu kira-kira sebulan. Walaupun waktu ke Daisetsuzan kemaren masih belum puncaknya daun-daun menguning dan memerah, tapi ke Oze kemaren bener-bener bersyukur karna autumn disana boleh dibilang udah masuk puncaknya dan pemandangannya baguuuus banget. Dan alhamdulillah cuaca hari itu cerah dengan langit biru yang super duper bersih *lebay!


Alkisah kenekatan saya berangkat ke Oze kemaren ini adalah setelah terjebak baca beberapa blog orang yang posting tentang autumn report Oze taun ini. Dan pastinya didukung SIM mobil yang udah ada di tangan, jadi bisa berangkat pake mobil aja gitu ceritanya.

Imel sana-sini nyari pasukan dan terkumpullah 5 orang (termasuk saya) yang siap berangkat dari Tokyo. Karna Oze National Park ini terletak di 4 prefecture; Gunma, Fukushima, Niigata dan Tochigi, jarak tempuh dari Tokyo kesana memakan waktu cukup lama. Dari hasil browsing kemaren sih bisa sekitar 4 jam klo kesananya lewat arah Gunma. Karna dulu pernah cerita-cerita sama mbak Nunung tentang Oze ini, saya pun merencanakan option menyelundup di dorm nya mbak Nunung di Gunma, baru kemudian berangkat dari sana ke Oze pagi-pagi besoknya. Naaaah, pemilihan tgl keberangkatan sebenernya udah gak terlalu memperhitungkan peak nya musim gugur ato gak, tapi lebih karna jadwal di weekend lain sudah tidak memungkinkan dan takutnya bakal makin telat dan gak kebagian dedaunan merah lagi 😀

Maka hari itu, Jumat malam tgl 19 Oktober, berangkatlah saya bersama Intan dari apato saya ke tempat sewa mobil sekitar jam 8 malam, kemudian cabut ke dorm Todai Komaba demi menjemput Erna dan Afwa, dan kemudian lanjut ke Kodaira ngejemput Reisha dan berangkat ke Gunmaaaaa….

Perdana doong ini saya nyetir di Tokyo! Rada deg-degan juga pastinya karna waktu di Hokkaido kan bisa dibilang jalanannya sepi, tapi kayaknya karna malam pak polisi gak rame kali ya, jadilah kemaren itu aman tanpa ketangkep pelanggaran apa-apa, hihi..

Tindakan kriminal menyelundup ke dorm mbak Nunung ini pun seru bin heboh karna kita pake acara bawa futon dong ke mbak Nunung nya. Ya maklum, yang numpang nginep ada 5 orang padahal mbak Nunung kan di kamar nya sendirian saja, gak pake nyetok futon :p Sampe detik terakhir pas kita cabut pulang pun masih pake acara kucing-kucingan sama bapak penjaga dorm nya, smoga gak ketauan ya mbak Nunung ya 😀

Yang jadi masalah adalah kita nyampe dorm mbak Nunung udah tengah malam, dan seperti biasa kalo cewek-cewek ngumpul ngerumpinya bisa panjang lebar kemana-mana gitu kan, jadilah baru pada tidur sekitar jam tiga pagi hari itu. Kecuali Intan deng, yang seperti biasa selalu bisa sukses tidur dengan sangat cepat dan nyenyak *aku sungguh meng-iri Ntan!

Sesuai prediksi besoknya kita bangun kesiangan! Niat hati mau berangkat jam 7 ato paling lambat jam 8 dari mbak Nunung, ternyata kita baru pada siap ampir setengah 10 dan ended up baru nyampe Tokura sekitar jam 12. Eh iya lupa cerita, rute yang saya rencanakan itu awalnya adalah: berangkat naik mobil ke Tokura, parkir disana, dari situ naik bus ke Hatomachitoge (ongkos bus nya 900 yen sekali jalan), trus dari situ hiking sepanjang trail Oze sampe ujung di Oshimizu, trus dari Oshimizu itu naik bus balik ke Tokura (busnya 350 yen) baru balik ke dorm nya mbak Nunung dari parkiran disitu (liat peta).

Peta hiking Oze

Poto diambil dari sini

Continue reading

Categories: Japan, trekking | Tags: , , , , | 3 Comments

Create a free website or blog at WordPress.com.